Minggu, 24 Oktober 2010

Elokkan lah...... Just make it kindly......

Sahabat,Mari Kita Elokkan diri....

Karena sesungguhnya hanya keelokanlah yang didamba setiap insan, setiap makhluk di bumi nan telah dielokkan Sang Pencipta, Allah The Great Creator.Allah Sang Maha Pencipta.
Kembali, saatnya kini untuk kita semua "meng-ELOKKAN SUARA, lalu SUARAKAN NAN ELOK."

Siapapun Anda, selama anda menyukai barang-barang nan elok, rupa nan elok, rumah nan elok, mobil dan perkakas nan elok,apapun bahkan angan-angan nan elok, maka tak dapat ditawar lagi kembali, segera bisikkan ke dalam nurani kita, perlahan saja,bahwa kita adalah para pecinta keelokan. Let's say it clearly. Mari ucapkan dengan jelas, bening bak kaca. ".........  KITA AKAN MENGELOKKAN SUARA KITA, LALU MENYUARAKAN NAN ELOK ".

 Lho, itu yang sedang duduk di pojok,kok jadi manyun begitu ?  Atau itu , yang pakai baju tebal berlapis-lapis ( karena kedinginan kali ya ) kok malah senyam-senyum plus manggut-manggut? Paham atau hampa?

Begini ceritanya,kan memang tak ada,kan di antara kita yang wanti-wanti berpesan kepada kerabatnya ataupun temannya agar memberikan barang terburuknya untuk kita? Atau memilihkan gulai ayam yang terbasi untuk makan siang anaknya & seluruh anggota keluarganya? Hayo...kalau sudah on the right track, dah di jalur yang tepat , ya kan tinggal melanjutkan perjalanan,kan? Jadi ya it is very simple, engkau sudah benar saudaraku, saat senag berpakaian rapi_ that's ELOK ; saat suka makanan yang sehat bergizi, apalagi masih segar-segar,buatan sendiri ( atau dibuat oleh mereka yang "in-granted" dijamin kredibilitasnya,karena ngerti betul aspek halal en toyib. Pokoknya ndak neko-neko lah. benar-benar makanan bergaransi)_that is ELOK. For you and your family and also for this country. Untuk dirimu & keluargamu serta untuk negara ini. Itulah keelokan yang telah engkau pelihara dengan cukup baik. Nah, bukankah tinggal keep going on the track ? Melanjutkan jurnalmu di jalur yang tepat itu ? Makanya, orang-orang yang sudah berad di jalur elok, lalu di tengah perjalannya ia tersilaukan oleh hal lain, padahal itu AMAT TIDAK ELOK, kenyataannya akan tersiksa sendiri oleh keputusannya yang KELUAR DARI KEELOKAN SEJATI DIRINYA.

Gampangnya,coba putar saja kembali memori kita tentang berita tabrakan dua kereta api kelas atas di negeri ini beberapa waktu lalu ( ada yang masih ingat KA apa saja itu? Bantu saya,ya..) . kata orang Suroboyo, " Iku rak yo, sebape metu soko jalure,to ?" Itu kan karena keluar dari jalurnya,kan? Mengambil jalur pihak lain, tanpa izin terlebih dahulu. Wah, astagfirullah.... ampun Tuhan. Memang apapun itu, jika keluar dari keelokannya..... Alamak, manalah sanggup !

1 komentar:

  1. Hai, ternyata tampilan posting terbaru ini lebih ngejreng,ya.
    Tapi isinya memang benar tuh. Gue buangeet.....!
    Bang Dhil>>>

    BalasHapus